January 2016

Hello,, terimakasih sudah berkunjung...
Looking for  Cupang / Betta ??
atau Mencari Guppy Fish???

Stock saat ini kita hanya fokus cupang jenis "BIG EAR"
Chat ane aja langsung gan di Whatsapp ( 089624595090  ) 
atau bbm (by request) 

Langsung aja liat ikannya dibawah ya gan..

ttd. Rikky Suryadi / Mr_ikky


Bukti Pengiriman : Lihat Disini
Cara Order dan Pemesanan : Lihat Disini

Price : Rp 250.000,-
(harga merupakan  harga per pasang, tidak menjual satuan!!)







Price : Rp 250.000,-
(harga merupakan  harga per pasang, tidak menjual satuan!!)



Hoy sobat boggers! Admin mau ngelanjutin obrolan kita sebelumnya tentang cara ikan cupang berkembang biak nih. Masuk sesi kedua ya, topiknya adalah cara ikan cupang berkembang biak dengan cara bubble nest brooder. “Apaan tuh bubble nest brooder? Itu adalah salah satu cara cupang berkembang biak. Bedanya sama mouth brooder ialah si cupang jantan ga jerami telurnya di mulut, melainkan ditempelkan pada busa-busa yang sudah dibuat olehnya.



Sobat blogger, cupang yang berkembang biak dengan cara ini akan membuat sarang busa sebelum melakukan ritual perkawinan. Busa-busa ini berbentuk gelembung-gelembung udara berukuran kecil yang diletakkan di permukaan air atau ditempelkan pada daun-daun tanaman air yang letaknya masih di dekat permukaan air. Cupang-cupang yang berkembang biak dengan cara ini adalah Betta akarensis, Betta coccina, Betta bellica, Betta tasyaee, Betta smaragdina, Betta imbellis, dan Betta splendens.



Setelah si jantan selesai membuat sarang busa, maka dia akan mulai mengajak si betina untuk melakukan ritual perkawinan. Tempat resepsinya ga jauh-jauh dari sarang busanya kok, sobat blogger! Hehehe.... Setelah ritual perkawinan selesai, si jantan akan menangkap dengan mulutnya  telur-telur yang dikeluarkan oleh si betina. Kemudian telur-telur tersebut akan disemburkan ke sarang busa hingga menempel. Jika ada telur yang terjatuh, maka sang jantan akan mengambilnya dan menyemburkannya ke sarang busa hingga benar-benar menempel. Keren ya!

Sobat blogger, si cupang jantan ini benar-benar ayah yang baik lho!. Sang ayah akan mengipas-ngipasi sarang busa dengan siripnya agar banyak oksigen di sekitar sarang tersebut. Sang ayahpun tidak akan pergi dari sarangnya untuk melindungi telur-telurnya dari pemangsa. Oh iya, kalo sarangnya ada yang rusak, maka sang ayah akan segera memperbaikinya dan membuat sarang baru. Wah! Hebat!


Setelah menetas, anak cupang tidak akan langsung meninggalkan sarangnya. Anak-anak tersebut masih akan tinggal di sarang hingga mereka cukup kuat untuk menembus sarang. Jika mereka sudah bisa lepas dari sarang tersebut, itu artinya mereka sudah bisa menghirup udara langsung dari udara. Anak-anak cupang yang sudah bisa lepas dari sarangnya umumnya berumur kurang lebih satu minggu.  

Wah... Wah... Ternyata, setelah kita telaah sejauh ini, cupang adalah salah satu contoh ayah yang baik, karena dialah yang menjaga dan merawat anaknya seorang diri. Kaya Single parent ya? Hehehe...

Oke deh sobat blogger, sesi ketiga tentang cara mengembang-biakan ikan cupang bakal kita obrolin pada postingan selanjutnya ya! (IYP).

Sumber: 
http://myorange-byond.blogspot.com/p/wirausaha.html

Hoy! Hoy! Belom bosen ketemu admin disini kan? Hehehe… Sesi obrolan kita kali ini adalah mengenai cara ikan cupang berkembang biak. Nanti sesi ini bakal terbagi menjadi 4 bagian, topik yang pertama adalah ikan cupang berkembang biak dengan mouth brooder , topik yang kedua adalah ikan cupang berkembang biak dengan bubble nest brooder, yang ketiga adalah cara berternak ikan cupang, dan yang kkepat adalah cara pembesaran ikan cupang. Oke! Pasti udah ga sabar kan pengen kepo-kepo tentang si ikan yang satu ini? Kalo gitu selamat menyimak.


Sobat blogger tau ga, ikan cupang itu dalam cara berkembang biaknya terbagi atas 2 kelompok, yaitu kelompok yang mengerami telurnya di mulut dan kelompok yang mengerami telurnya di busa-busa. Pasti pada bingung kan? Lho kok? Kok dieraminya di dalam mulut? Apa telurnya ga kegigit tuh? Kalo kemakan gimana? Kan kasian bayi-bayi cupangnya… Tenang sobat blogger! Bayi-bayi itu aman kok di dalam mulut si cupang. Selama mengerami telurnya, si cupang itu bakalan puasa sampai anak-anak cupang siap untuk keluar dari mulutnya dan mengarungi alam bebas. Hehehe...

Ada delapan jenis spesies ikan cupang yang berkembang biak dengan cara mouth brooder. Kedelapan cupang tersebut adalah Betta pugnax (Forest Betta), Betta taeniata (Banned Betta), Betta macrostoma (Bruney Beauty), Betta unimaculata (Golden Slender), Betta picta (Painted Betta), Betta anabantoides (Pearly Betta), Betta edithae (Betta Brederi), dan Betta foerschi (Purple Saphire Betta). Wah banyak juga ya?



Oh iya, sobat blogger tau ga siapa yang mengerami telur-telur dan merawat bayi-bayi cupang? Hayo tebak! Kalo jawabannya betina, berati sobat blogger salah. “Lho kok?” Soalnya yang bersifat keibuan di sini adalah si cupang jantan. Hehehe... Buat kelompok Mouth brooder, ketika Elisa melakukan perkawinan antara betina dengan jantan, maka si betina akan melepaskan telur-telurnya yang kemudian terjatuh ke dasar. Nanti si jantan akan segera memunguti telur-telur tersebut dengan mulutnya dan mengeraminya hingga telur-telur tersebut menetas.

Selama mengerami telurnya, si jantan ini akan berpuasa dan menghindari perkelahian dengan jantan lainnya agar telurnya tetap aman. Ketika telur-telur sudah menetas, si jantan akan mengeluarkan bayi-bayi cupang dari mulutnya dan membawa mereka ke permukaan air. Namun jika ada bahwa mendekat, maka cupang jantan akan kembali memasukkan anak-anaknya ke dalam mulutnya agar terhindar dari bahaya. Wah! Ayah yang baik ya?



Setelah kurang lebih satu minggu, anak-anak cupang telah siap untuk mencari makan sendiri dan lepas dari perlindungan ayahnya. Walaupun anak-anaknya sudah bisa cari makan sendi, tetapi sang ayah masih terus berjaga-jaga di sekitar anak-anak cupang. Patut dicontoh nih perilaku dari ayah cupang ini, sobat blogger! Hehehe... (IYP).

Sumber: 

Halo sobat blogger! Kali ini admin bakal kanjutin postingan tentang makanan ikan cupang dari postingan sebelumnya yang berjudul “Makanan Ikan Cupang Bagian 1: Jentik Nyamuk, Cacing Sutera, dan Kutu Air”. Kalo itu, langsung aja admin bahas di sini.

Cacing Darah
Cacing ini biasa disebut juga blood worm.  Namanya memang cacing darah, tapi ternyata itu bukan asli cacing, sobat blogger! Cacing darah ini ternyata merupakan larva jenis nyamuk Chironomus sp. Biasanya larva ini dijual dalam bentuk beku. Mungkin karena bentuknya yang seperti cacing dan warnanya yang merah seperti darah, akhirnya banyak yang menamakannya sebagai cacing darah.


 Cacing darah ini memiliki protein yang tinggi, namun si cupang kurang menyukainya. Lho kok? Karena si cacing ini sudah mati sehingga si cupang tidak bernafsu untuk memakannya. Cacing ini juga memiliki keuangan sobat blogger. Cacing darah ini ternyata sulit dicerna bagi si cupang, sehingga membuat perutnya membuncit.

Artemia
Sobat blogger tau ga artemia itu apa? Artemia itu termasuk udang primitif yang terbentuk melalui proses metamorfosis ketika mereka bebas berenang. Artemia ini dapat dijadikan makanan bagi ikan cupang. Pemberian artemia kepada ikan cupang ini harus sesuai takaran, karena apabila kelebihan dosis akan menyebabkan kematian pada cupang. Sebelum diberi ke cupang buat disantap, artemia harus dibilas terlebih dulu agar kadar garamnya berkurang, karena habitat artemia ini adalah laut.


Microworms
Cacing ini berwarna krem atau putih. Microworm adalah makanan alami yang cocok bagi si cupang dalam segala usia, terutama bagi bayi-bayi cupang. Anak cupang yang berumur 3 sampai 10 hari merupakan saat dimana mereka membutuhkan asupan makanan dari luar karena cadangan kuning telurnya yang sudah habis. Karena ukuran micoworms yang sangat kecil ini sehingga dapat dimakan oleh makan cupang tersebut.


Microworms ini juga mudah dibudidayakan lho, sobat blogger! Kita sendiri dapat membudidayakannya. Hanya membutuhkan wadah kecil untuk berkembang biak dan satu kali memberikan starter microworms, maka kita bakal punya cadangan makanan alami ini selamanya. Pemberian makanan ini pada bayi-bayi cupang akan mempercepat pertumbuhan cupang, meningkatkan kecerahan warna, dan kesehatan dari si bayicupang tersebut.

Kuning Telur
Kalo sobat blogger lagi kepepet karena kehabisan stok makanan alami buat si bayi cupang, kuning telur bisa diberikan sebagai makanan pengganti. Kuning telur ini dapat diberikan kepada anak cupang yang umurnya kurang lebih 4 hari.


Wah! Akhirnya selesai juga postingan admin tentang makanan-makanan yang disukai cupang. Jangan salah kasih makan ya. Makanan buat cupang tersayang harus benar-benar dijaga dan diperhatikan agar cupangnya tetap sehat wal afiat. (IYP).

Sumber : 

Hai! Hai! Sobat blogger! Ketemu lagi nih bareng admin. Sekarang admin bakal ngebahas tentang cara pembesaran ikan cupang. Topik ini merupkan lanjutan dari obrolan yang kemarin. Hayoo... Masih inget postingan admin yang judulnya beternak ikan cupang kan? Kalo udah lupa, baca lagi deh, soalnya bahasan ini nyambung banget sama bahasan sebelumnya. Oke!?

Sobat blogger, bayi-bayi cupang yang berumur tiga hari  pada udah bisa nyaris makan sendiri tuh. Nah, pada saat itu pula naluri mereka untuk berburu juga muncul.  Anak-anak cupang dapat diberi makan kutu air ataupun microworm.  Setelah satu minggu, anak-anak cupang dapat diberi makan artemia Pemberian makanan kutu air dan artemia dapat diberikan pada anak cupang hingga umurnya kurang lebih tiga minggu. Sobat blogger, biar si anak-anak cupang ga bosen makan kutu air dan artemia melulu, bisa juga dikasih makanan cacing darah, cacing Tubifex sp., ataupun vinegar eels.


Nah, setelah berumur 5 minggu, si anak ikan ini udah bisa dipindahkan ke tempat yang lebih besar ataupun kolam. Karena anak-anak cupangnya udah gede-gede, maka makanan yang diberikan ke cupang harus semaki banyak. Selain itu penggantian air harus dilakukan secara kontinu agar anak-anak cupang tersebut tetap sehat.

Sobat blogger tau ga? Ternyata organ labirin pada anak-anak cupang akan terbentuk pada usia 4 – 6 minggu. Hal ini terlihat ketika anak-anak cupang mulai sering bergerak ke permukaan untuk bernapas. Pada usia 4 minggu juga, naluri bertarung dari si anak-anak cupang ini mulai muncul. Supaya tidak terjadi gontok-gontokan alias perkelahian diantar anak cupang, maka sebaiknya media atau wadah pembesaran memiliki luas yang cukup alias ga kesempitan. Selain itu tambahkan pula tanaman air seperti hidrilla ataupun serabut tali rafia pada tempat pembesaran. Tujuannya untuk menghindari pertemuan langsung antara anak cupang sehingga mengurangi terjadinya perkelahian.

Jangan lupa nih sobat blogger yang sedang membesarkan ikan cupang agar sering-sering melakukan siphon (menyedot kotoran ikan dengan selang) dan mengganti air sebanyak 30 % setiap kali melakukan pergantian air. Oh iya, sobat blogger, makanan ikan cupang jangan lupa untuk divariasikan juga ya. Setelah lewat dari umur 6 minggu, anak cupang dapat diberi makanan berupa jentik nyamuk, kutu air, ataupun cacing darah.


 Jika umur anak-anak cupang sudah mencapai 7 hingga 8 minggu, maka sudah bisa dilakukan penyortiran antara jantan dan betina. Kemudian pada umur 10 hingga 12 minggu, anak cupang ini dapat disortir kembali berdasarkan grade A, B, atau C. Ingat! Antargrade dipisahkan ya sobat blogger, karena tiap grade ini memiliki nilai jual yang berbeda-beda pula.

Nah, sobat blogger, gimana nih? Udah siap buat membesarkan anak cupang dan memulai usaha ikan cupang? Hehehe... Oh iya, kunci utama dari perawatan ikan cupang adalah kualitas air yang baik yang sesuai untuk hidup si cupang serta makanan yang diberikan kepada si cupang. Karena dari dua hal tersebutlah yang akan berdampak langsung pada kesehatan dan pertumbuhan dari ikan cupang kesayangan kita. (IYP)

Sumber:



Sobat blogger! Apa kabar nih? Semoga baik-baik aja ya... Setelah kemarin kita udah membahas mengenai habitat ikan cupang, kali ini admin pengen pating tentang ciri-ciri morfologi dari ikan cupang nih. Belom pada bosen kan baca tulisan admin? Hehehe... Selamat menyimak ya.

Sebenarnya morfologi dari ikan cupang berbeda-beda, tergantung dari spesies dan bentuk siripnya. Hal tersebut terjadi karena banyaknya persilangan yang dilakukan oleh para peternak, sehingga si cupang ini memiliki keragaman yang begitu banyak, terutama pada sirip dan tubuhnya. "Nah lho! Terus gimana kalo kita mau mau bedain cupang satu dengan yang lainnya?"  Tenang sobat blogger, walaupun sudah banyak terjadi keragaman akibat persilangan tersebut, tetapi si cupang ini masih memiliki ciri khas tertentu yang belum hilang. Jadi kita masih bisa bedain antara cupang jantan dengan betina, cupang hias dengan cupang adu, ataupun ikan cupang dengan ikan lainnya.

Ciri Tubuh Ikan Cupang
Sobat blogger, bentuk tubuh ikan cupang cukup banyak variasinya, mulai dari yang bentuknya pipih (compressed) hingga yang berbentuk silinder. Sisisk dari ikan petarung ini umumnya besar dan kasar serta bagian pangkal ekornya terlihat lebar. Kalo diperhatikan lagi nih, sobat blogger, mata dari cupang ini letaknya cnderung hirizontal terhadap bibir, malah beberapa spesies memiliki mata yang terletak sedikit lebih rendah dari bibirnya. Si cupang ini merupakan jenis ikan yang memiliki jumlah sirip yang lengkap, yaitu sirip pektoral (sirip insang), sirip dorsal (sirip punggung), sirip ventral (sirip perut), sirip anal (sirip dubur), dan sirip kaudal (sirip ekor).


Mungkin sobat blogger ada yang nanyain, "Kalo mau bedain cupang jantan dan betina, gimana caranya?" Penasaran ya? Kalo gitu admin kasih tau deh... Secara kasat mata ikan jantan dan betina dapat dibedakan dari bentuk tubuh dan warna siripnya. Cupang jantan memiliki warna sirip yang menarik dan berwarna-warni. Sirip dari cupang jantan akan terlihat indah bila mengembang. Bentuk tubuh dari si cupang jantan ini lebih panjang dan lebih ramoing dari cupang betina. Sedangkan si cupang betina memiliki warna tubuh yang cenderung pucat dan tidak menarik. Sirip dari si betina tidak selebar dan seindah si jantan. Bentuk tubuhnya lebih pendek dan gemuk.

Cupang Jantan

Cupang Betina

 Cupang Hias dan Cupang Adu
Sobat blogger, ternyata ada lagiperbedaan antara cupang hias dan cupang adu. Baca juga artike; Si Petarung Yang Cantik . Memang semua ikan cupang bersifat agresif dan seneng berantem, tapi ternyata untuk kontes cupang sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu kontes cupang hias dan kontes cupang adu. Cupang hias biasanya memang dikhususkan untuk mengikuti kontes cupang hias. Cupang yang dilombakan harus memiliki tubuh yang indah, baik bentuk tubuhnya maupun warnanya. Semakin mengembang sirip si ikan, semakin tinggi pula poin yang didapatkan. Begitu pula dengan gerakannya, semakin tenang dan anggun gerakan si cupang, maka akan memberi poin tersendiri bagi si cupang tersebut.

Cupang Hias

Nah, kalo kita bicara tentang cupang adu yang mau ikut kontes aduan, cupang yang ikut lomba tidak harus memiliki warna dan bentuk tubuh yang indah. Yang paling diutamakan adalah kegesitan dan kekuatan tubuh dari si ikan petarung ini. Cupang yang memiliki sirip yang lebar dan berkibar-kibar, justru akan lambat dalam bergerak, sehingga pasti akan kalah dan justru sirip yang lebar itu akan menjadi kelemahannya. Maka dari itu kebanyakan cupang adu berpenampilan garang, berwarna gelap, dan bergigi tajam.

Cupang Aduan
Oh iya, ada info lagi nih buat sobat blogger. Sobat blogger tau ga mana yang lebih cantik, cupang betina atau cupang jantan? Hayo tebak! Jawabannya adalah cupang jantan. Hehehe... Ternyata nih sobat blogger, cupang jantan memiliki perpaduan warna yang lebih memukau daripada betinanya. "Lho kok gitu?" Soalnya si jantan ini harus bisa menarik perhatian si betina agar mau kawin dengannya. Maka dari itu si jantan inilah yang justru dikaruniai warna dan bentuk sirip yang menawan.

Sekarang sobat blogger ludah tau kan ciri-ciri dari tubuh si ikan petarung ini. Udah bisa bedain juga kan mana jantan dan betina serta mana cupang hias dan aduan? Ternyata ikan yang punya warna cantik dan sirip yang menawan itu adalah ikan jantan. Wah, ga nyangka ya? Hehehe... Masih banyak ya sobat blogger karena udah mau baca postingan admin ini. Jangan ketinggalan postingan admin selanjutnya ya! (IYP)

Sumber:
Redaksi Penerbar Swadaya. 2009. Cupang, Panduan Lengkap Memelihara Cupang Hias dan Cupang Adu. Depok: Penebar Swadaya.


Halo sobat blogger! Balik lagi sama admin di sini! Belom bosen kan baca tulisan admin? Hehehe!
Buat postingan ikan cupang kali ini, admin pengen berbagi info tentang habitat asal si ikan petarung ini. Selamat menyimak!


Seperti yang sudah admin jelaskan pada postingan sebelumnya, ikan cupang ini berasal dari daerah Thailand dan Malaysia. Di daerah tersebut, ikan cupang ini mudah sekali di temukan di parit, sawah, kolam, ataupun genangan air di alam bebas.  Betta splendens  ini suka hidup di tempat-tempat yang banyak ditumbuhi tanaman airnya. Kenapa kaya gitu? Soalnya si cupang ini berlindung dari burung-burung pemangsa dan ikan-ikan predator yang jadi pemangsanya. Selain itu, si cupang ini juga ga terlalu suka sama sinar matahari. 

Ikan cupang ternyata memiliki berbagai macam warna tersebut akibat dari lingkungan yang membentuknya. Ikan cupang yang hidup di lingkungan perairan yang keruh, maka akan memiliki warna yang cenderung gelap atau kehitam-hitaman. Sedangkan, ikan cupang yang hidup di perairan yang jernih, maka akan memiliki warna yang cerah.


Foto di atas itu adalah foto habitat asli cupang Betta splendens  yang ada di Thailand. Banyak kan tanaman airnya, sobat? Tapi tanaman air yang hidup di habitatnya tidak boleh terlalu padat, karena ikan cupang juga butuh ruang untuk menyembulkan mulutnya untuk mengambil oksigen. Perairan yang disukai ikan cupang adalah perairan yang dangkal, karena ikan cupang harus sering ke permukaan untuk bernapas.

Sobat blogger, karena si cupang ini ga terlalu suka sama sinar matahari, maka kebanyakan di alam liar si cupang ini banyak ditemukan ada di bawah pepohonan ataupun tanaman air. Perairannya tenang, memiliki pH berkisar antara 6,5 – 7,5, kesadahan air berkisar antara 5 – 12 dH, dan suhunya berkisar 24 – 30 oC. Dengan organ pernapasan tambahan labirinth  yang dimilikinya, maka ikan ikan aduan ini dapat bertahan hidup di perairan yang miskin oksigen. Hebat kan!?



Oh iya, sobat blogger. Ikan cupang ini adalah hewan karnivora yang bersifat pemangsa. Salah satu ciri dari hewan pemangsa ialah cenderung mendominasi habitat tempat dia tinggal. Ikan cupang jantan akan berusaha mengusir cupang jantan lainnya yang ingin masuk ke wilayahnya. Jika ikan si pendatang tetap berani masuk ke wilayah si penguasa, maka akan terjadi perkelahian diantara keduanya untuk menentukan siapa yang berhak menjadi penguasa di wilayah tersebut.

Sobat blogger, admin sebelumnya pernah bilang kan kalo ikan cupang ini sikapnya akan berubah menjadi cooljika bertemu dengan ikan jenis lainnya. Nah, hal ini ditunjukkan dari sikapnya yang cukup damai pada ikan jenis lain di alam liar. Jika ada ikan jenis lain yang melintas di wilayahnya, maka si cupang jantan akan menegurnya dengan hanya memberikan sedikit gerakan agar si pendatang ini pergi menjauh. Tapi kalo yang datang adalah ikan cupang jantan, wuih! Bakal lain lagi ceritanya.

Begitulah habitat dan perilaku ikan cupang di alam liar. Semoga penjelasan admin tadi dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi sobat blogger semua. Oh iya, jangan lupa baca tulisan admin lainnya ya! (IYP)


Sumber:
www.ibcbettas.org

Iklan Baris:
Jual Guppy Strain Murni-> www.jualguppy.com
Jual Betta Giant SQ-> http://goo.gl/pBSGst

Hoy sobat blogger! Ketemu lagi bareng admin! Hehehe....
Sobat blogger, pada postingan kali ini, admin bakal lanjutan postingan tentang sejarah ikan cupang kemarin. Hayooo! Masih inget yang kemarin? Pasti ludah ga sabar kan pengen tau lebih lanjut tentang si ikan petarung yang satu ini? Silakan disimak ya...

Huumm... Sobat blogger, tau ga kenapa ikan ini dinamakan ikan “cupang”? Hayooo! Siapa yang tau? Oke, admin kasih tau deh, Katanya sih, nama “cupang” ini diberikan oleh masyarakat Betawi. "Nah lho! Kok bisa?" Masyarakat Betawi memberi nama “cupang” pada ikan ini karena kebiasaannya yang suka diadu dan terlihat seperti saling memangut (cupang) dengan gesitnya. Hehehe... Ada-ada aja ya?




Oh iya, ternyata nih ya, ikan cupang tuh ada banyak jenisnya lho! Menurut sumber yang admin baca nih, ikan cupang tuh terdiri dari 16 spesies! Wuidiih! Banyak banget ya? Pasti pada penasaran dong kaya gimana sih penampilan dari 16 spesies itu? Yuk kita liat bareng-bareng gambarnya di bawah ini.

Betta brederi

Betta albimarginata

Betta bellica

Betta akarensis

Betta rubra

Betta splendens

Betta imbellis

Betta macrostoma

Betta patoti

Betta picta

Betta pugnax

Betta smaragdina

Betta taeniata

Betta unimaculata

Tuh... Cantik-cantik kan cupangnya? Hayo! Dari sekian banyak cupang yang cantik, spesies mana nih yang paling sering sobat liat? Kalo admin sih, kebanyakan sering liatnya yang spesies Betta splendens. Hehehe...

Oke sobat blogger! Akhirnya kita sampai juga di penghujung postingan. Hehehe...


Tapi tenang dan jangan sedih ya, masih banyak kok info-info tentang ikan cupang yang bakal admin bagi buat kalian semua. So, stay tune terus ya!

Sumber:
Susanto H. 1991. Memelihara Ikan Cupang. Tangerang: Kanisius
www.plantedtank.net
www.ibcbettas.org
www.alessio.pointnet.eu
www.seriouslyfish.com


Hai sobat blogger! Masih inget kan postingan admin tentang sejarah ikan cupang kemarin? Nah, pada postingan kali ini, admin akan membahas evolusi dari ikan cupang. Mulai dari asal ikan cupang yang bentuknya biasa aja dan berwarna gelap, hingga menjadi ikan dengan sirip yang menawan dan berwarna-warni. Yuk kita simak bareng-bareng.

 

Sekitar tahun 1840-an, Raja Siam menyumbangkan beberapa koleksi ikan cupang kepada koleganya, yang kemudian berpindah tangan kepada seorang ilmuwan ahli genetika yang bernama Dr. Theodor Cantor. Sembilan tahun kemudian, Cantor menerbitka sebuah artikel tentang ikan petarung ini yang kemudian diberi nama Macropodus pugnax. Namun demikian, pada tahun 1909 nama Macropodus pugnax terpaksa dirubah atas saran dari Tate Regan. Regan menjelaskan bahwa sudah ada spesies di alam yang memiliki nama tersebut. Akhirnya nama latin ikan petarung tersebut diganti menjadi Betta splendens dan digunakan hingga saat ini. Wah... Ternyata si cupang ini pernah ganti nama ya sobat blogger! Hehehe...

Sobat blogger, sekitar tahun 1960-an, peternak asal India telah berhasil mendapatkan makan cupang yang memiliki dua helai sirip ekor yang disebut double tail. Lama-kelamaan hobi memeihara ikan hias mulai melanda Eropa dan Amerika. Hal ini ditanggapi oleh masyarakat Asia dengan melakukan persilangan cupang bersirip panjang secara besar-besaran. Pada tahun 1960 pula, peternak asal Amerika yang bernama Warren Young, berhasil menyilangkan cupang dengan sirip yang sangat panjang dan dinamainya dengan “cupang Libby” dan kemudian berkembang menjadi jenis veil tail.

Cupang double tail:

Cupang veil tail:


Selain di India dan Amerika, ternyata peternak asal Jerman juga berhasil menemukan ikan cupang dengan bentuk unik, sobat blogger. Peternak asal Jerman yaitu Dr. Eduard Schmidt-Focke berhasil menyilangkan cupang jenis deltatail yang pertama yang memiliki ekor berbentuk segitiga yang simetris. Kemudian pada tahun 1967 didirikan IBC (International Betta Congres) yang bertujuan untuk menyilangkan cupang yang mempunyai sirip yang lebar dan simetris agar memiliki kemampuan berenang yang lebih baik.

Balik lagi ke Amerika, pada tahun 1980 peternak asal Amerika yaitu Peter Göettner dan Paris Jones, berhasil mengembangkan jenis superdelta dengan sirip yang sangat besar. Tahun 1987 peternak asal Perancis yaitu Guy Delaval berhasil memperoleh ikan dengan sirip yang bersudut 180 derajat. Namun, Rajiv Massilamoni menyangsikan hal tersebut dan menganggapnya tidak mungkin bisa terjadi karena biasanya cupang dengan ekor delta atau superdelta yang asimetris hanya mempunyai sudut 160 derajat.

Cupang delta tail:

Akhirnya, sekitar tahun 1991, Jeff Wilson, Laurent Chenot, dan Rajiv Massilamoni menemukan ikan yang cupang yang benar-benar memiliki sirip 180 derajat yang kemudian dinamakan “halfmoon”. Oh iya, sobat blogger, ternyata peternak dari negeri kita sendiri juga berhasil menemukan cupang dengan ekor yang unik lho! Peternak asal Indonesia yaitu Ahmad Yusuf menemukan sirip yang berjenis serit (crowntail) yang mempunyai ciri khas tulang siripnya tumbuh melampaui sirip. Penampilan sirip ikan ini seperti sisir sehingga ikan ini juga disebut jenis combtail. Penelitian mengenai sirip dan ekor cupang masih terus dilakukan hingga saat ini agar tercipta bentuk sirip dan ekor yang semakin baik, baik dari segi keindahan maupun fungsinya.

Cupang halfmoon:

Cupang crowntail:

Wah! Ternyata ikan cupang ini berevolusi di berbagai negara ya, sobat blogers! Berkat peneliti dan peternak di seluruh dunia, akhirnya ditemukan berbagai macam variasi bentuk sirip dan warna dari ikan cupang ini. Kini, ikan cupang tidak hanya dijadikan hewan aduan, tetapi juga banyak yang menikmatinya dari segi keindahan bentuk dan warna siripnya (IYP).

Sumber:


Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.